-->
Free Alien Dance Cursors at www.totallyfreecursors.com

Catatan Wanita Calon Penghuni Surga

Senin, 04 Maret 2013


Bagaimana akan mendapat istri sekualitas Hajar jika tak setegar Ibrahim?
Bagaimana akan mendapat istri seperti Sayyidah Rasya Rantisi jika tak setangguh Abdul Aziz Rantisi ?
Bagaimana akan mendapat suami semacam Abdullah Azzam sang reviver jihad abad 20 jika tak seikhlas Ummu Muhammad dan bagaimana akan Mendapat suami seperti Ali Karramallahu wajha jika tak sebobot Fatimah Azzahra.
Kalimat yang aku kutip dari buku “Agar Jatuh Cinta Tak Menjadi Bencana” cukup membuat hatiku bergetar.
Ngomongin masalah cinta, tak lepas dari kehidupan, dan ngomongin masalah kehidupan pasti selalu butuh perjuangan, yaa hidup adalah perjuangan dan tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan.
Sama halnya dengan pengorbanan Rasullullah yang harus meninggalkan Mekkah dan pengorbanan Ali sebagai umpan.
Begitu juga dengan berhijrah untuk hal kebaikan, memutuskan sesuatu untuk kebaikan pasti ada hal yang akan di korbankan, baik itu harta, tenanga, bahkan perasaan.
Ya… aku harus mengorbankan perasaan demi suatu kebaikan yang jelas terbentang dihadapanku.
Aku terkadang berharap kelak nantinya kan aku temukan seorang lelaki yang tak hanya indah paras namun indah pulalah akhlaknya, yang mampu membimbingku menuju Jannah-Nya. Seketika aku terdiam mengingat harapan-harapanku mengenai jodohku saat itu.
Namun hatiku seolah berkata, teriak dengan sekencang-kencangnya. Jangan kau terlalu berharap akan mendapatkan pasangan hidup yang baik jika kau tak berusaha memperbaiki diri. Jangan kau kira Allah akan memberikan pasangan hidup yang suci jika diri sendiri tak mensucikan diri.
Aku sedikit tersadar akan mimpi-mimpi yang ku cipta, dan aku mulai untuk menghapus mimpi-mimpi itu dan fokus memperbaiki diriku.
Terkadang aku lelah dengan hati yang hampa, namun lagi-lagi hatiku seolah berbicara. Jangan takut merasa sepi, karena yakinlah Allah selalu ada di hati. Jangan resah memikirkannya yang belum tentu memikirkan mu, percayalah Allah selalu mencinta tanpa membuatmu resah.
Seketika aku tersenyum kembali, menebarkan pesona indahnya senyum wanita calon penghuni surga.
Janji Allah selalu meyakinkanku bahwa Lelaki yang baik hanya untuk wanita yang baik, dan begitu pula sebaliknya. Itulah yang meyakinkan ku untuk melepas lelaki yang kusayang, namun yang kusadari lelaki yang kusayang belum tentu pemilik tulang rusukku dan belum tentu mencintai aku seperti Allah mencintai aku dengan setulusnya.
Aku tersadar, ketika aku memberikan cintaku kepada orang yang belum pantas untukku cinta, aku tersadar ketika cintaku membawa pengaruh buruk unruk diriku. Jangan kau sangka
pengaruh buruk itu hanya dalam lingkup “berpegang-pegangan atau lainnya” namun lebih dari itu betapa hinanya aku ketika aku sedang sholat yang terlintas di benakku, lelaki yang saat itu jelas bukan mahramku. Betapa sedihnya aku disaat aku harus merasakan nikmatnya cinta Tuhanku kini tertutupi dengan cinta orang yang belum tentu menjadi kekasih kekalku.
Aku putuskan untuk berusaha menjauhi perasaan cinta yang terkadang datang dengan tiba-tiba.
Aku selalu menanti sampai Allah mempertemukan kami, di waktu yang tepat dengan cinta penuh kesucian dan penuh harapan.
Yaa… dalam ikatan cinta yang suci dan berbalut keindahan tentunya.


Kan ku bangun rumah yang mewah bersamanya, kan ku bangun anak tangga bersamanya untuk menuju Jannah-Nya.
Aku tidak tau siapa dia, karena itu rahasia Allah. Tapi yang aku yakin dia pasti menjaga cintanya sama seperti aku saat ini. InsyaAllah.
Lagi-lagi bibir ini merekah, menebarkan  pesona indahnya senyum wanita calon penghuni surga.